Hallo~ kali ini saya mau nge post tentang Teori Bigbang atau teori yang menyatakan Awal munculnya alam semesta ini. pas pelajaran geografi, saya pernah di tugaskan untuk melihat di internet tentang teori bigbang yang bersumber di www.harunyahya.com
nah ini postingannya. selamat membaca!
Segala bukti meyakinkan sebagaimana dipaparkan
dalam bagian 1 artikel ini telah menyebabkan teori Big Bang diterima
oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang
dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah,
alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan
sempurna tanpa cacat dari ketiadaan.
Dennis Sciama, yang selama bertahun-tahun bersama Fred Hoyle
mempertahankan teori steady-state, yang berlawanan dengan fakta
penciptaan alam semesta, menjelaskan posisi akhir yang telah mereka
capai setelah semua bukti bagi teori Big Bang terungkap. Sciama
menyatakan bahwa ia mempertahankan teori steady-state bukan karena ia
menanggapnya benar, melainkan karena ia berharap bahwa inilah yang
benar. Sciama selanjutnya mengatakan bahwa ketika bukti mulai bertambah,
ia harus mengakui bahwa permainan telah usai dan teori steady-state
harus ditolak.1
Prof. George Abel dari universitas California juga menerima kemenangan
akhir Big Bang dan menyatakan bahwa bukti yang kini ada menunjukkan
bahwa alam semesta bermula milyaran tahun silam melalui peristiwa Big
Bang. Ia mengakui bahwa ia tak memiliki pilihan kecuali menerima teori
Big Bang.
Dengan kemenangan Big Bang, mitos 'materi kekal' yang menjadi dasar
berpijak paham materialis terhempaskan ke dalam tumpukan sampah
sejarah. Lalu keberadaan apakah sebelum Big Bang; dan kekuatan apa yang
memunculkan alam semesta sehingga menjadi 'ada' dengan ledakan raksasa
ini saat alam tersebut 'tidak ada'? Meminjam istilah Arthur Eddington,
pertanyaan ini jelas mengarah pada fakta yang 'secara filosofis
menjijikkan' bagi kaum materialis, yakni keberadaan sang Pencipta.
Filosof ateis terkenal Antony Flew berkata tentang hal ini: "Sayangnya,
pengakuan adalah baik bagi jiwa. Karenanya, saya akan memulai dengan
pengakuan bahwa kaum Ateis Stratonisian terpaksa dipermalukan oleh
kesepakatan kosmologi zaman ini. Sebab, tampaknya para ahli kosmologi
tengah memberikan bukti ilmiah bahwa alam semesta memiliki permulaan." 2
Banyak ilmuwan yang tidak secara buta menempatkan dirinya sebagai
ateis telah mengakui peran Pencipta yang Mahaperkasa dalam penciptaan
alam semesta. Pencipta ini haruslah Dzat yang telah menciptakan materi
dan waktu, namun tidak terikat oleh keduanya. Ahli astrofisika terkenal
Hugh Ross mengatakan: "Jika permulaan waktu terjadi bersamaan dengan
permulaan alam semesta, sebagaimana pernyataan teorema ruang, maka
penyebab terbentuknya alam semesta pastilah sesuatu yang bekerja pada
dimensi waktu yang sama sekali tak tergantung dan lebih dulu ada dari
dimensi waktu alam semesta. Kesimpulan ini memberitahu kita bahwa Tuhan
bukanlah alam semesta itu sendiri, Tuhan tidak pula berada di dalam alam
semesta." 3
Begitulah, materi dan waktu diciptakan oleh sang Pencipta yang
tidak terikat oleh keduanya. Pencipta ini adalah Allah, Dialah Penguasa
langit dan bumi.
Sebenarnya, Big Bang telah menimbulkan masalah yang lebih besar
bagi kaum materialis daripada pengakuan Filosof ateis, Antony Flew.
Sebab, Big Bang tak hanya membuktikan bahwa alam semesta diciptakan
dari ketiadaan, tetapi ia juga diciptakan secara sangat terencana,
sistematis dan teratur. Big Bang terjadi melalui ledakan suatu titik
yang berisi semua materi dan energi alam semesta serta penyebarannya ke
segenap penjuru ruang angkasa dengan kecepatan yang sangat tinggi. Dari
materi dan energi ini, munculah suatu keseimbangan luar biasa yang
melingkupi berbagai galaksi, bintang, matahari, bulan, dan benda angkasa
lainnya. Hukum alam pun terbentuk yang kemudian disebut 'hukum fisika',
yang seragam di seluruh penjuru alam semesta, dan tidak berubah. Hukum
fisika yang muncul bersamaan dengan Big Bang tak berubah sama sekali
selama lebih dari 15 milyar tahun. Selain itu, hukum ini didasarkan atas
perhitungan yang sangat teliti sehingga penyimpangan satu milimeter
saja dari angka yang ada sekarang akan berakibat pada kehancuran seluruh
bangunan dan tatanan alam semesta. Semua ini menunjukkan bahwa suatu
tatanan sempurna muncul setelah Big Bang.
Namun, ledakan tidak mungkin memunculkan tatanan sempurna. Semua
ledakan yang diketahui cenderung berbahaya, menghancurkan, dan merusak
apa yang ada. Jika kita diberitahu tentang kemunculan tatanan sangat
sempurna setelah suatu ledakan, kita dapat menyimpulkan bahwa ada campur
tangan 'cerdas' di balik ledakan ini, dan segala serpihan yang
berhamburan akibat ledakan ini telah digerakkan secara sangat
terkendali. Sir Fred Hoyle, yang akhirnya harus menerima teori Big Bang
setelah bertahun-tahun menentangnya, mengungkapkan hal ini dengan jelas:
"Teori Big Bang menyatakan bahwa alam semesta berawal dari satu ledakan
tunggal. Tapi, sebagaimana diketahui, ledakan hanya menghancurkan
materi berkeping-keping, sementara Big Bang secara misterius telah
menghasilkan dampak yang berlawanan - yakni materi yang saling bergabung
dan membentuk galaksi-galaksi." 4
Tidak ada keraguan, jika suatu tatanan sempurna muncul melalui
sebuah ledakan, maka harus diakui bahwa terdapat campur tangan Pencipta
yang berperan di setiap saat dalam ledakan ini.
Hal lain dari tatanan luar biasa yang terbentuk di alam menyusul
peristiwa Big Bang ini adalah penciptaan 'alam semesta yang dapat
dihuni'.
Persyaratan bagi pembentukan suatu planet layak huni sungguh sangat
banyak dan kompleks, sehingga mustahil untuk beranggapan bahwa
pembentukan ini bersifat kebetulan. Setelah melakukan perhitungan
tentang kecepatan mengembangnya alam semesta, Paul Davis, profesor
fisika teori terkemuka, berkata bahwa kecepatan ini memiliki ketelitian
yang sungguh tak terbayangkan. Davies berkata: "Perhitungan jeli
menempatkan kecepatan pengembangan ini sangat dekat pada angka kritis
yang dengannya alam semesta akan terlepas dari gravitasinya dan
mengembang selamanya. Sedikit lebih lambat dan alam ini akan runtuh,
sedikit lebih cepat dan keseluruhan materi alam semesta sudah
berhamburan sejak dulu. Jelasnya, big bang bukanlah sekedar ledakan
zaman dulu, tapi ledakan yang terencana dengan sangat cermat." 5
Fisikawan terkenal, Prof. Stephen Hawking mengatakan dalam bukunya A Brief History of Time,
bahwa alam semesta dibangun berdasarkan perhitungan dan keseimbangan
yang lebih akurat dari yang dapat kita bayangkan. Dengan merujuk pada
kecepatan mengembangnya alam semesta, Hawking berkata: "Jika kecepatan
pengembangan ini dalam satu detik setelah Big Bang berkurang meski hanya
sebesar angka satu per-seratus ribu juta juta, alam semesta ini akan
telah runtuh sebelum pernah mencapai ukurannya yang sekarang." 6
Paul Davies juga menjelaskan akibat tak terhindarkan dari
keseimbangan dan perhitungan yang luar biasa akuratnya ini: "Adalah
sulit menghindarkan kesan bahwa tatanan alam semesta sekarang, yang
terlihat begitu sensitif terhadap perubahan angka sekecil apapun, telah
direncanakan dengan sangat teliti. Kemunculan serentak angka-angka yang
tampak ajaib ini, yang digunakan alam sebagai konstanta-konstanta
dasarnya, pastilah menjadi bukti paling meyakinkan bagi keberadaan
desain alam semesta." 7
Berkenaan dengan kenyataan yang sama ini, profesor astronomi Amerika, George Greenstein menulis dalam bukunya The Symbiotic Universe:
"Ketika kita mengkaji semua bukti yang ada, pemikiran yang senantiasa
muncul adalah bahwa kekuatan supernatural pasti terlibat." 8
Singkatnya, saat meneliti sistem mengagumkan di alam semesta, akan
kita pahami bahwa keberadaan dan cara kerjanya bersandar pada
keseimbangan yang sangat sensitif dan tatanan yang terlalu kompleks
untuk dijelaskan oleh peristiwa kebetulan. Sebagaimana dimaklumi,
tidaklah mungkin keseimbangan dan tatanan luar biasa ini terbentuk
dengan sendirinya dan secara kebetulan melalui suatu ledakan besar.
Pembentukan tatanan semacam ini menyusul ledakan seperti Big Bang adalah
satu bukti nyata adanya penciptaan supernatural.
Rancangan dan tatanan tanpa tara di alam semesta ini tentulah
membuktikan keberadaan Pencipta, beserta Ilmu, Keagungan dan Hikmah-Nya
yang tak terbatas, Yang telah menciptakan materi dari ketiadaan dan Yang
berkuasa mengaturnya tanpa henti. Sang Pencipta ini adalah Allah, Tuhan
seluruh sekalian alam.
ternyata memang alam ini di ciptakan dari ketiadaan, jadi kita perlu meningkatka ketaqwaan kita, karena bisa saja allah swt dnan mudahnya menghancurkan alam yang luas ni.
see you~